Putri yang Diabaikan Ibu Kandungnya

30 Agu

Suatu waktu pada jam sekolah …

Wali kelas meminta anak gadis kelas XI untuk menelepon sahabatnya yang tidak datang ke sekolah

Speaker dinyalakan sehingga wali kelas bisa mendengar percakapan.

Anak gadisku tidak menyangka nomor yang dihubungi adalah nomor ibu sahabatnya. Sahabatnya pernah memberikan nomor tersebut yang disangka anak gadisku itu nomor sahabatnya juga.

Lalu percakapan ini terjadi:

A (anak gadisku): Tante, ada F?

I (ibu sahabatnya): Ke sekolah ki.

A: Dia tidak ke sekolah, Tante.

Di sini saja sudah aneh, ada ibu yang masih serumah dengan anak gadisnya tetapi tidak tahu (atau tidak peduli?) anaknya pergi sekolah atau tidak.

I: Oh, sakit ki mungkin di rumah.

Singkat cerita, percakapan putus.

Anak gadis kelas XI berkata kepada wali kelas: “Masa ada ibu tidak tahu anaknya tidak ke sekolah karena sakit, Bu?”

Mungkin kisah sahabatnya ini yang membuat anak gadisku kerap tiba-tiba datang memelukku erat. Saat saya tanya kenapa, dia bilang tidak apa-apa, mau peluk saja.

Atau saya tak bertanya lagi, langsung balas memeluknya erat karena menduga, dia mendengar lagi kisah pilu F.

Sejak bersahabat dengan F setahun lalu, banyak sekali kisah pilu F yang dibagikan anak gadisku ini. Entah berapa kali saya menangis pilu dengar cerita kehidupannya. Anak gadis diabaikan ibu kandung ternyata ada! Sayangnya ibu ini tidak menyadari kalau pengabaian terhadap anak ada sanksi hukumnya.

Ibunya tak peduli dia ke sekolah atau tidak. Saat penerimaan rapor tidak mau mengambilkan. Saat dipanggil guru BK karena anaknya sering telat ke sekolah, keluar dari ruang BK si ibu malah bilang: “LAIN KALI KALAU GURUMU TANYA MAMAMU, BILANG MAMAMU TIDAK ADA!”

Ibu yang tidak peduli anaknya sehat atau sakit, tidak peduli anaknya makan atau tidak 😭😭😭

Banyak sekali kepiluan anak gadis ini. Dia anak yang baik tetapi ibunya tega mengatainya LONT* hanya karena suami barunya melecehkan anak gadisnya. Dia menuduh putrinya sendiri perempuan gatal. 😭😭😭

Atas tindakan pelecehan seksual yang dilakukan ayah tiri, ibu kandung berpisah dari ayah tiri tetapi tidak membuatnya menyayangi putrinya.

Suatu ketika F mencoba bunuh diri. Saya minta bantuan seorang ibu yang baik hati untuk menolongnya. Seorang psikolog yang bisa membantu F mengurai permasalahannya. F pulang dengan ceria tetapi masalah datang bertubi-tubi setiap hari. Bukan hanya permasalahan dengan ibu, ada juga masalah keluarga lainnya sehingga dia begitu rapuh akibat self esteem yang lemah.

F anak yang cerdas. Suatu ketika, putri saya minta saya ajari matematika, tentang polinomial. Alhamdulillah ketemu cara menyelesaikan soalnya. Si F, tanpa dibantu siapapun bisa menyelesaikan soal itu dengan cara berbeda. “Dia selesaikan dari belakang,” ujar putri saya. Entah bagaimana maksudnya tetapi ini salah satu tanda kecerdasannya.

Bantu aminkan doa ini ya warga FB untuk anak gadis orang yang saya sayangi:

Semoga Allah menjaga hidupnya selalu berada di jalan yang lurus. Semoga dia bisa lulus SMA dan berjuang untuk menghidupi dirinya sendiri dan membuat perempuan yang telah melahirkannya bangga padanya dan menyesali pengabaian yang dilakukannya dengan sengaja.

*Pagi ini saya meleleh lagi. Atas perhatian kecil yang coba saya bagi padanya, dia bilang pada putri saya bahwa dia takut membebani. Saya bilang pada putri saya bahwa F membebani kalau dia malas sekolah dan malas belajar. Selain itu tidak (karena dia anak yang baik dan saya jatuh hati padanya).

Tinggalkan komentar